(ini hanyalah sebuah pemikiran dan perenungan pribadi penulis saja, bila nanti ada yang membaca dan ingin membagi dan menanggapi dari tulisan ini saya tidak keberatan karena penulis sendiri masih baru dan belajar menjadi seorang yg mencoba menulis apa yg ingin ditulis)
*********
Selama ini ketika seorang pemeluk agama Islam, Kristen, Hindu, Budha atau Yahudi atau agama apapun yang dianutnya kebanyakan karena kelahiran, dan faktor ini sering pula dikaitkan dengan takdir.
Tetapi ada beberapa situasi yang menyebabkan terjadinya perubahan kepercayaan.
Misalkan suatu keadaan yang membentur keyakinanya terkadang nilai keyakinan itupun luntur.
Ketika memiliki pasangan yang berbeda keyakinan (berhubung di Indonesia tidak diperbolehkan pernikahan beda agama) sehingga terjadi kesepakatan pra merried yang terjadi adalah pasangan tersebut akan ikut salah satu dari mereka sehingga lagi-lagi keyakinan yang selama ini dianut pun secara tidak langsung diperkosa, tapi tak juga sedikit dari hal itu membawa salah satu dari pasangan tersebut merasakan pengalaman atau esensasi spiritual yang baru bahkan merasa lebih mantap pada kepercayaan barunya dibanding yang sebelumnya.
Apakah hal ini dapat disebut sebagai penecerahan bagi pribadinya atau sebuah kemunduran imannya...
Semua akan kembali pada isi kepala kita masing-masing untuk memahaminya dan nencernanya tidak ada pula satu orang pun yang dapat menghakimi dengan pendapatnya karena kebebasan untuk mempercayai suatu keyakinan adalah hak asasi yang paling hakiki dan mutlak tak dapat disentuh siapapun.
apapun itu keputusan nya ketika kita menemukan konflik batin yg sulit cobalah bertanya kembali kedalam hati kecil kita , lalu rasakan dan ikuti kemana dia akan memberi jalan jgn coba bohongi diri sendiri karena akan terasa menjadi menyakitkan ketika kita menjalankannya dalam keterpaksaan walau atas dasar cinta sekalipun😊.